NUSAKAMBANGAN – Dalam rangka melaksanakan program pembinaan kemandirian, Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan terus berkreasi. Salah satunya adalah kegiatan pembuatan kerajinan kulit.
Kreativitas dalam kegiatan ini dapat dilihat dari beragamnya jenis produk yang dihasilkan. Seperti yang terlihat pada dalam foto, seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berinisial R sedang membuat gesper pada hari Selasa (01/10).
Produk Gesper bisa dibilang jenis baru dibandingkan jenis-jenis produk lain di kegiatan kerajinan kulit ini. Jenis-jenis produk lain yang sudah ada seperti dompet, tas, sandal, dan wadah STNK.
"Ini merupakan bentuk nyata kreativitas yang dimiliki oleh WBP yang mengikuti kegiatan ini, yaitu dengan menghasilkan beragam jenis kerajinan kulit, " Kata Kaslam Priyanto, Kasubsi Lohasker.
Perlu diketahui, kulit yang digunakan untuk membuat produk berasal dari kulit sapi. Ada beberapa keunggulan ketika produk tersebut menggunakan bahan kulit sapi. Diantaranya adalah tahan terhadap panas api, kuat dan awet, ramah lingkungan, dan memiliki aroma yang khas.
Kedepannya Lapas Kelas IIA Permisan akan terus berkreasi dan berinovasi untuk membekali para WBP ketrampilan yang bisa bermanfaat setelah mereka bebas dan kembali ke masyarakat.
Baca juga:
Arti Grasi dalam sistem Pidana Indonesia
|
#kumhamPASTI
#kemenkumham_ri
#ditjenpas
#kanwilkemenkumhamjateng
#diarykemenkumham
#lapaspermisan