NUSAKAMBANGAN - Salah satu bentuk kegiatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan yang sekarang berjalan adalah kegiatan tata boga atau sering disebut bakery. Kegiatan ini mampu menampung 15 WBP aktif dan 50 WBP pelatihan.
Sesuai dengan UU No 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan yaitu di Pasal 9 huruf c menyatakan Narapidana berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran, dan kegiatan rekreasional serta kesempatan mengembangkan potensi.
Dari warga binaan tersebut terdapat beberapa orang dengan pidana seumur hidup. Y atau sering dipanggil Kang adalah salah satu dari sekian banyak wbp yang terlibat dalam kegiatan kemandirian bakery di Lapas Permisan, Sabtu (10/06).
Kang saat ini sudah berkecimpung dalam tata boga selama 3 tahun. Ia pun kini sudah mahir dalam membuat berbagai produk olahan makanan baik berupa roti-rotian maupun makanan berat. Kali ini mendoan menjadi menu yang dibuat. Olahan dari kedelai yang dibuat tipis ini memang menjadi salah satu makanan favorit setiap orang tidak terkecuali di Nusakambangan.
Dengan cermat Kang membuat adonan tepung yang dicampur bumbu untuk melumuri mendoan. Ia pun mahir dalam menggoreng makanan ini dengan tekstur yang sesuai.
Kang mengaku belajar dari pelatihan yang diusung oleh Lapas Permisan beberapa tahun silam. Ia mengaku senang melakukan kegiatan ini yang menurutnya sangat bermanfaat.
Baca juga:
8 Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal
|
"Saya belajar banyak di sini, mendoan ini juga saya tahu banyak setelah berlatih di sini, saya ucapkan terimakasih kepada Lapas Permisan semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat sekarang maupun kedepannya, Ungkapnya
Kasubsi Bimker Lohasker yaitu Kaslam Priyanto juga mengharapkan agar semua kegiatan yang dijalankan dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi semua WBP.
"Semoga dengan adanya bekal ketrampilan dari pembinaan kemandirian dapat menciptakan WBP yang berdaya saing dalam menciptakan lapangan kerja baru setelah bebas nantinya, Pungkas Kaslam.